Powered By Blogger

Selasa, 03 Januari 2012

glitter - http://www.sparklee.com

doctor reviews

Konon katanya, cinta tak mengenal batas. Beda usia yang mencolok, sampai 20 tahun pun, tidak masalah. Beda suku bisa dilakoni. Tapi beda agama, haruskah kita mengalah dan mengubur keyakinan kita demi sebuah kata cinta?

Sebagai orang percaya, kita bukan hidup dalam nilai-nilai dunia. Bagi orang dunia, cinta adalah segalanya. Atas nama cinta, semua boleh dikorbankan. Namun sebagai orang percaya, jatuh cinta bukanlah segala-galanya dalam hidup kita. Tuhanlah yang nomor satu, yang lain nanti Dia tambahkan.

Sayangnya, cinta sering datang tak diundang. Kalau cinta udah menyapa, orang yang kita nggak suka pun bisa buat kita terkena panah asmara dan jadi berbunga-bunga. Benci pun akhirnya bisa menjadi rindu. Perasaan bisa dibuat melambung tinggi, yang membuat kita kadang terbuai dan melupakan aturan-aturan firman dalam memilih pasangan. Salah satu yang kerap menjadi pertanyaan adalah masalah beda agama atau keyakinan.

Teman-teman Youth, Alkitab itu jelas, nggak pernah abu-abu ketika bicara tentang hal ini. Firman-Nya berkata,
"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" (2 Kor. 6:14)

Bagi dunia, pasangan beda agama nggak masalah. Toh menurut mereka, cinta bisa ngalahin segalanya, meski faktanya beda. Tapi bagi Tuhan, hal itu disebut nggak seimbang. Nggak akan pernah seimbang! Bagaikan gelap dan terang. Sekeras apa pun diusahakan untuk bersatu, nggak akan pernah bisa. Sama dengan minyak dan air, selalu akan tampak beda.

Teman-teman Youth, dunia ini berusaha menghalalkan segala cara, termasuk cinta. Tapi firman Tuhan adalah kebenaran absolut yang kita pegang untuk urusan apapun dalam hidup kita, termasuk pasangan hidup.

Satu hal yang perlu kita ingat adalah: Tuhan satu-satunya pribadi yang punya inisiatif dan rencana untuk membuat kita berpasang-pasangan. Bahkan, sebelum Adam minta, Tuhan telah berencana beri Adam pasangan yang sepadan. Jadi sebetulnya Tuhan sendiri yang punya inisiatif. Bukan keinginan kita atau semata-mata karena cinta. Jatuh cinta sih boleh aja, tapi jangan sampai hal itu jadi segalanya dalam hidup kita. Ada rencana Ilahi yang harus kita emban dan kerjakan, kalo kita bicara soal membangun hubungan dan pernikahan.

Pernikahan Bukan Penginjilan

Banyak orang pakai alasan penginjilan untuk membenarkan pendapat mereka tentang pernikahan beda agama. Tapi Alkitab nggak pernah anjurkan pernikahan sebagai ajang penginjilan. Pernikahan punya visi lebih besar dari sekedar penginjilan : melahirkan keturunan Ilahi yang akan berkuasa di bumi. Tanpa kesepadanan, sangat sulit mengarungi pernikahan yang kudus dan berkenan di mata Tuhan.

Nah, selagi kita masih muda, kita perlu belajar untuk menguasai perasaan kita, terutama pas kita sedang jatuh cinta. Saat jatuh cinta biasanya akal kita sulit untuk diajak berpikir jernih. Sulit untuk dengar kata "Nggak" tapi, kita perlu menaati apa yang firman Tuhan katakan, bukan malah mencari-cari firman yang membenarkan tindakan kita.

Selagi kita masih muda, yuk belajar bangun hidup di atas firman, bukan apa kata dunia. Dunia memuja perasaan "Apa yang kau pandang baik, perbuatlah!"
Tapi kata Tuhan berbeda. Firman adalah hal absolut dalam hidup kita. Kita nggak bisa pilih-pilih untuk praktekin firman, termasuk dalam memilih pasangan hidup.
Kalau Alkitab bilang "Nggak", jangan cari cara supaya Tuhan bisa melunakkan hati-Nya dan menyetujui alasan kita. Bukan Tuhan yang harus menuruti kemauan kita tapi kitalah yang perlu belajar lembutkan hati untuk lakuin kehendak Tuhan.

Teman-Teman Youth, Tuhan punya rencana indah dan kekal atas pernikahan umat-Nya. So, kita perlu serius berpikir ketika kita membangun hubungan dengan orang yang beda agama. Sebelum hati kita terpaut jauh, sebelum cinta membutakan dan hati kita kena panah asmara; lebih baik jauh-jauh hari berkata tegas, 'Tuhan aku mau jaga diriku, dan berjalan hanya dalam kebenaran firman-Mu"

Jadi, pacaran beda agama boleh nggak? udah taukan jawabannya ^_^
BE DIFFERENT, BE RADICALLE....

ALWAYZ BE BLEZzeD...


Jesus Bless You, Student !!!

(Copy paste dari Grup Murid - Murid TUHAN Yesus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar